Faktor Resiko Kanker Payudara - Kanker
payudara memiliki potensi muncul khususnya pada wanita yang memiliki faktor
risiko tertentu. Apakah sajakah itu? Berikut ulasannya..
Penyebab
spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor
yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara
diantaranya:
1.
Faktor reproduksi
Karakteristik
reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah
nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan
kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah
bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan
umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker
payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan
bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum
menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum
terjadinya perubahan klinis.
2.
Penggunaan hormon
Hormon
estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard
School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara
yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis
menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna
kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama
mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause.
3.
Penyakit fibrokistik
Pada
wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan
risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko
sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko
meningkat hingga 5 kali.
4. Obesitas
Terdapat
hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker
payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di
negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
5.
Konsumsi lemak
Konsumsi
lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.
Willet dkk., melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak
dan serat dalarn1 hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34
sampai 59 tahun.
6.
Radiasi
Eksposur
dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya
risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan
bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis, dan umur
saat terjadinya eksposur.
7.
Riwayat keluarga dan faktor genetic
Riwayat
keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan
dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko
keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada
studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu.
Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suat gen suseptibilitas kanker payudara,
probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan
sebesar 85% pada umur 70. tahun.
Badan
kesehatan dunia (WHO) menyebutkan 8-9 persen wanita akan mengalami kanker
payudar dalam hidupnya. Kanker payudara bisa disebabka oleh banyak hal,
walaupun sebenarnya penyebab kanker hanya bersandar pada faktor risiko saja, penyebab
langsungnya belum diketahui pasti. Meski begitu, dengan menjauhi faktor
risikonya, risiko terkena kanker pun berkurang.
Para
ahli kanker dunia baru-baru ini menerbitkan laporan mengenai penyebab dan
pencegahan kanker dalam buku berjudul Food, Nutrition, Physical Activity, and
the Prevention of Cancer : A Global Perspective.
Untuk
kanker payudara, antara lain disebutkan ukuran bayi saat dilahirkan ikut
berpengaruh pada risiko kanker payudara. Hal ini antara lain karena penumpukan
lemak tubuh sudah terjadi sejak seseorang dilahirkan. Para ahli berpendapat
lemak yang menumpuk akan mempengaruhi hormon yang pada akhirnya membuat sel-sel
tumbuh menjadi tidak normal dan menjadi kanker.
Faktor
lainnya adalah periode menstruasi, yakni mendapat menstruasi pertama lebih awal
(kurang dari 11 tahun) atau terlambat memasuki menopause (di atas usia 60
tahun). Wanita yang mengalami kundisi itu akan mempunyai paparan hormon
reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya sehingga potensi tumbuhnya kanker
juga lebih besar
Faktor
yang juga meningkatkan risiko untuk banker nomor dua terbanyak diderita wanita Indonesia
ini antara lain faktor keturunan, usia yang makin bertambah, tidak memiliki
anak, serta
Kehamilan
pertama di atas 30 tahun.
Bagi
wanita yang memiliki faktor risiko di atas memang perlu waspada, antara lain
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Pemeriksaan secara rutin
tahap awal bisa dilakukan sendiri di rumah. Caranya dengan meraba payudar. dan
daerah di bawah ketiak untuk menemukan benjolan. Kanker payudara juga bisa
dideteksi dengan USG dan mamografi untuk wanita yang berusia 35 tahun ke atas.
Dalam
laporan tersebut juga disebutkan, jika dikelola dengan baik sebenarnya kita
bisa mengurangi risiko kanker payudara. Misalnya dengan menjalankan gaya hidup
sehat, misalnya rutin berolahraga, menjauhi rokok dan alkohol, serta makanan
berlemak. Menyusui juga direkomendasikan untuk mengurangi risiko munculnya
kanker payudara. Wanita kerap dihantui berbagai macam penyakit wanita seperti kanker payudara, penyakit khusus wanita yang jika tidak mampu diatasi secara dini atau dicegah, maka penyakit itu bisa mengancam hidup mahluk yang lembut dan indah ini. selain penyakit payudara ada penyakit yang kerap menghantui lainnya yaitu penyakit keputihan pada wanita. keputihan yang tidak segera di atasi maka akan menimbulkan penyakit lainnya seperti miom, kista dan kanker serviks. Untuk mengatasi keputihan ada barbagai macam caranya, salah satunya menggunakan herbal yang terbuat dari kandungan alami sehingga aman untuk digunakan.
0 Response to "Faktor Resiko Kanker Payudara Pada Wanita"
Posting Komentar